Sabtu, 13 Juli 2013

KEBUTUHAN DASAR ISTIRAHAT DAN TIDUR

KEBUTUHAN DASAR ISTIRAHAT DAN TIDUR

Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu.
Istirahat berarti suatu keadaan tenang,releks,santai,tanpa tekanan  emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.
Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat
kesadaran yang bervariasi,perubahan proses fisiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari. 
Aktivitas tidur diatur dan dikontrololeh dua system pada batang otak, yaitu : Reticular Activating System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran; memberi Stimulus visual,pendengaran,nyeri,dan sensori raba;serta emosi dan proses berfikir. Pada saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum serotonin dari BSR. (Hidayat, 2008)
Ritme sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,bioritme ini dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan faktor lingkungan (misalnya: cahaya, kegelapan, gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme sirkadian-yang melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut jantung,tekanan darah, temperature,sekresi hormon,metabolism dan penampilan serta perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah

 Tahapan Tidur
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan bantuan alat elektroensefalogram (EEG), elektro-okulogram (EOG), dan elektrokiogram (EMG), diketahui ada dua tahapan tidur, yaitu non-rapid eye
movement(NREM) dan rapid eye movement (REM). (Asmadi, 2008).

1. Tidur NREM. tidur NREM disebut juga
sebagai tidur gelombang-pendek karena gelombang otak yang ditunjukkan oleh
orang yang tidur lebih pendek daripada gelombang alfa dan beta yang ditunjukkan
orang yang sadar. Pada tidur NREM terjadi penurunan sejumlah fungsi fisiologi
tubuh. Di samping itu,semua proses metabolic termasuk tanda-tanda vital,
metabolism, dan kerja otot melambat. Tidur NREM sendiri terbagi atas 4 tahap
(I-IV). Tahap I-II disebut sebagai tidur ringan (light sleep) dan tahap III-IV
disebut sebagai tidur dalam (deep sleep atau delta sleep).

2. Tidur REM. Tidur REM biasanya terjadi
setiap 90 menit dan berlangsung selama 5-30 menit. Tidur REM tidak senyenyak
tidur NREM, dan sebagian besar mimpi terjadi pada tahap ini. Selama tidur
REM,otak cenderung aktif dan metabolismenya meninggkat hingga 20%. Pada tahap
individu menjadi sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan
tiba-tiba, tonus otot terdepresi,sekresi lambung meningkat,dan frekuensi
jantung dan pernapasan sering kali tidak teratur.
Selama tidur , individu melewati tahap tidur NREM dan REM.
Siklus tidur yang komplet normalnya berlangsung selama 1,5 jam, dan setiap
orang biasanya melalui emapt hingga lima siklus selama 7-8 jam tidur. Siklus
tersebut dimulai dari tahap NREM yang berlanjut ke tahap REM. Tahap NREM I-III
berlangsung selama 30 menit, kemudian diteruskan ke tahap IV selama ± 20 menit.
Setelah itu, individu kembali melalui tahap III dan II selama 20 menit. Tahap I
REM muncul sesudahnya dan berlangsung selama 10 menit
.
Faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas tidur
Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas maupun kuantitas tidur,di antaranya adalah penyakit,
lingkungan,kelelahan,gaya hidup,stress emosional,stimulan dan alcohol,diet, merokok,dan motivasi.

Gangguan Tidur Yang Umum Terjadi
1.      Insomnia
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik
secara kualitas maupun kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada
individu dewasa. Penyebabnya bisa karena gangguan fisik atau karena factor mental seperti perasaan gundah atau gelisah. Ada tiga jenis insomnia:
Insomniainisial : Kesulitan untuk memulai tidur.
Insomnia intermiten : Kesulitan untuk tetaptertidur karena seringnya terjaga.
Insomnia terminal : Bangun terlalu dini dan sulit untuktidur kembali.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi insomniaanatara lain misalnya: membaca, mendengarkan musik,dan tidur jika benar-benarmengantuk.

2  Parasomnia
Parasomnia adalah perilaku yang dapatmengganggu tidur atau muncul saat seseorang tidur. Gangguan ini umum terjadipada anak-anak. Beberapa turunan parasomnia antara lain sering terjaga (misalnya: tidur berjalan, night terror), gangguan transisi bangun-tidur (misalnya: mengigau), parasomnia yang terkait dengan tidur REM (misalnya: mimpiburuk),dan lainnya (misalnya: bruksisme).

3.  Hipersomnia
Hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia, yaitu tidur yangberkelebihan terutama pada siang hari. Gangguan ini dapat disebabkan olehkondisi tertentu, seperti kerusakan system saraf, gangguan pada hati atauginjal, atau karena gangguan metabolisme (misalnya: hipertiroidisme). Padakondisi tertentu, hipersomnia dapat digunakan sebagai mekanisme koping untukmenghindari tanggung jawab pada siang hari.

4.   Narkolepsi
Narkolepsi adalah gelombang kantuk yang tak tertahankan yang munculsecara tiba-tiba pada siang hari. Gangguan ini disebut juga sebagai “serangantidur” atau sleep attack. Penyebab pastinya belum diketahui. Diduga karenakerusakan genetik system saraf pusat yang menyebabkan tidak terkendali lainnyaperiode tidur REM. Alternatife pencegahannya adalah dengan obat-obatan,seperti: amfetamin atau metilpenidase, hidroklorida, atau dengan antidepresan seperti imipramin hidroklorida.

5.  Apnea saat tidur
Apnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinyanafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada orangyang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari, insomnia, mengatupberlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang hari, iritabilitas, atau mengalami perubahan psikologis seperti hipertensi atau aritmia jantung.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar