Pengertian
Kebersihan sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan.
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal
ini terjadi karena bila menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum.
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani, yaitu
:Personal yang artinya perorangan
Hygiene yang berasal dari mitologi Yunani purba yaitu : Hygiene yang
berarti dewi kesehatan bangsa Yunani à Hygiene yaitu : sehat.
Jadi :
Personal Hygiene atau kebersihan perorangan, adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Tujuan Perawatan Personal Hygiene
1. Meningkatkan derajat kesehatan
seseorang.
2. Memelihara kebersihan diri seseorang.
3. Memperbaki personal hygiene yang
kurang
4. Pencegah infeksi/penyakit
5. Meningkatkan kepercayaan diri
seseorang
6. Menciptakan keindahan
Macam-Macam Personal Hygiene
1.
Perawatan kulit kepala dan rambut
Kulit berfungsi sebagai pelindung dari berbagai kuman atau trauma, sekresi,
eksresi, pengatur temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang
adekuat dalam mempertahankan fungsinya.
2.
Perawatan mata, hidung, telinga
Perhatian khusus diberikan untuk membersihkan mata,
hidung, dan telinga selama pasien mandi. Secara normal tidak ada perawatan
khusus yang diperlukan untuk mata karena secara terus – menerus dibersihkan
oleh air mata, kelopak mata dan bulu mata mencegah masuknya partikel asing
kedalam mata. Normalnya, telinga tidak terlalu memerlukan pembersihan.
3.
Perawatan kuku, kaki dan tangan
Perawatan dapat digabungkan selama mandi atau pada
waktu yang terpisah. Tujuan perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki
kulit utuh dan permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan kuku dengan benar.
4.
Perawatan genitalia
Perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi
lengkap. Pasien yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien
yang beresiko terbesar memperoleh infeksi. Pasien yang mampu melakukan
perawatan diri dapat diizinkan untuk melakukannya sendiri. Perawat mungkin
menjadi malu untuk memberikan perawatan genitalia, terutama pada pasien yang
berlainan jenis kelamin. Dapat membantu jika memiliki perawat yang sama jenis
kelamin dengan pasien dalam ruangan pada saat memberikan perawatan genitalia.
Tujuan perawatan genitalia adalah untuk mencegah terjadinya infeksi,
mempertahankan kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta
mempertahankan personal higiene.
5.
Perawatan kulit seluruh tubuh
Memandikan pasien merupakan perawatan higienis total.
Mandi dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi ditempat
tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan ketergantungan total dan
memerlukan personal higiene total.
6.
Perawatan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali
tergantung dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan
mencegah seseorang untuk memelihara perawatan rambut seharisehari. Menyikat,
menyisir dan bersampo adalah cara-cara dasar higienisperawatan
rambut, distribusi pola rambut dapat menjadi indikator status kesehatan umum,
perubahan hormonal, stress emosional maupun fisik, penuaan, infeksi dan
penyakit tertentu atau obat obatan dapat mempengaruhi karakteristik rambut.
Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta
pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat
diidentifikasi. Penyakit atau ketidakmampuan menjadikan pasien tidak dapat
memelihara perawatan rambut sehari – hari. Pasien immobilisasi rambutnya
cenderung terlihat kusut. Menyikat, menyisir, dan bersampo merupakan
dasar higyene rambut untuk semua pasien. Pasien juga harus
diizinkan bercukur bila kondisi mengizinkan. Pasien yang mampu melakukan
perawatan diri harus dimotivasi untuk memelihara perawatan rambut sehari –
hari.
Jenis personal hygiene berdasarkan waktu
pelaksanaannya
ü
Perawatan dini hari
ü
Perawatan pagi hari
ü
Perawatan siang hari
ü Perawatan menjelang tidur
Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene :
ü Body image/citra
tubuh
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri,
misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap
kebersihannya.
ü Praktik
sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan
terjadi perubahan pada personal hygiene.
ü Status
sosial ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya.
ü Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan yang baik
dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada klien/pasien penderita diabetes
mellitus ia harus selalu menjaga kebersihan kakinya.
ü Budaya
Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh
dimandikan.
ü Kebiasaan
seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan
diri, seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
ü Kondisi
fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
perlu bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal
hygiene
1.
Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan yang baik.
Gangguan fisik yang sering terjadi adalah :
a. Gangguan
integritas kulit.
b. Gangguan
membran mukosa mulut
c. Infeksi pada
mata dan telinga
d. Gangguan
fisik pada kuku
2.
Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah :
a. Gangguan
kebutuhan rasa nyaman
b. Kebutuhan
mencintai dan dicintai
c. Kebutuhan
harga diri
d. Aktualisasi
diri
e. Gangguan
interaksi sosial
Tidak ada komentar:
Posting Komentar